Minggu, 08 Maret 2015

Kegiatan Wonosobo Sekolah di SMP 2 Kaliwiro


Tim Wonosobo Sekolah kembali mengadakan acara sosialisasi pentingnya pendidikan yang tinggi bagi siswa siswi SMP. Kali ini tim yang beranggotakan Ir. Agus Subagyo, M.Si (Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan) sebagai koordinator, Dwi Saraswati, S. STP, M. Si (Alumni IPDN), Lutfi Lenyanti, S. Si, M. Sc (Alumni UGM) dan Unik Dian Cahyawati (Unnes) mengadakan sosialisasi tersebut di SMP 2 Kaliwiro.

Acara yang dimulai sekitar pukul 09.30 itu diawali oleh sambutan Kepala Sekolah SMP 2 Kaliwiro, selanjutnya diisi dengan materi pengalaman serta motivasi dari Ir. Agus Subagyo, M.Si. Para siswa kelas IX terlihat antusias ketika mendengar motivasi dari Bapak Agus, terutama karena penyampaian materi dilakukan secara akrab pada para siswa, pembicara tidak segan untuk merangkul siswa maupun bertanya tentang pengalaman mereka.



Sesi kedua diisi oleh Ibu Saras dan Ibu Lutfi, materi yang diberikan adalah mengenai motivasi belajar. Di sela-sela acara, pembicara juga mengajak para siswa untuk berkenalan maupun berbagi pengalaman di depan teman-temannya. Peserta yang berani maju tersebut mendapat hadiah sebagai penyemangat agar peserta lain juga berani untuk mengungkapkan pendapatnya.

Para siswa diajak untuk melihat video motivasi, selain itu pembicara mengadakan permainan kecil di mana mereka diharuskan untuk berbagi pengalaman menarik maupun cita-cita dengan teman sebelahnya. Setelah bercerita dengan teman sebelahnya, beberapa siswa maju untuk berbagi dengan seluruh peserta. Ada siswa perempuan yang menceritakan cita-cita dan pengalamnnya ketika harus berjuang agar tetap berprestasi meskipun keluarganya mengalami berbagai keterbatasan hingga meneteskan air mata, siswa-siswa lain juga ikut menangis ketika mendengar cerita dari temannya itu.


Sesi terakhir adalah materi cara belajar efektif yang disampaikan oleh Unik Dian. Ada cara-cara belajar yang bisa diterapkan oleh para siswa terutama untuk siswa kelas IX yang sebentar lagi akan mengahadapi Ujian Nasional. Siswa dikenalkan perbedaan antara “study hard” dan “study smart”, waktu-waktu yang efektif untuk belajar, dan bagaimana agar belajar terasa mudah dan menyenangkan.

Namun sangat disayangkan, kebanyakan peserta yang aktif dan fokus mengikuti acara adalah siswa perempuan, sedangkan siswa laki-laki yang duduk di bangku belakang terlihat tidak fokus karena mengobrol dengan teman. Meskipun begitu, siswa laki-laki yang mengikuti kegiatan dengan aktif juga masih banyak. Mungkin di lain waktu baik tempat duduk maupun ruangan bisa diatur agar semua peserta bisa fokus dalam mengikuti acara.

Kegiatan di SMP 2 Kaliwiro ini berakhir pada pukul 12.00 setelah sesi tanya jawab berakhir. Meskipun tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan, namun beberapa siswa yang bertanya terlihat sudah cukup mewakili pertanyaan teman-temannya.
(Unik Dian Cahyawati)


Senin, 02 Maret 2015

Motivasi Sekolah di SMP Muhammadiyah 6 Tieng Kejajar


Tieng Kejajar, Sabtu, 28/2/15
Pagi itu cuacanya cukup cerah dan suasana ceria terlihat di Wilayah Dieng dan sekitarnya. Sekitar pukul 09.00 WIB Tim Wonosobo sekolah sampai di SMP Muhammadiyah 6 Tieng Kejajar. Tim dipimpin oleh Supriyadi, Camat Kejajar dengan didampingi anggota yaitu Sekretaris Kecamatan Sukoharjo, Joko Widodo serta Mahasiswa UIN Yogyakarta, Fajar yang nota bene asli warga Serangsari, Kejajar.

Tim diterima dengan hangat oleh Kepala Sekolah, Zaid. Dalam awal sambutannya didepan dewan guru dan 249 murid kelas 7, 8 dan 9 ia menyampaikan bahwa, murid-murid SMP Muhammadiyah berasal dari wilayah Kecamatan Kejajar. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian lebih untuk membantu meningkatkan pendidikan terutama di lingkungan sekolahnya. Untuk siswa kelas 9 sebentar lagi akan menyelesaikan kegiatan belajar-mengajar dan berharap semua dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, walaupun dengan berbagai kendala yang ada terutama beban berat orang tua untuk memberikan saku harian kepada anaknya yang sekolah.



Camat Kejajar, Supriyadi mengaku senang sebagai Tim Volunteer atau Relawan diluar Tupoksi sebagai motivator kepada para siswa agar melanjutkan sekolah ke tingkat SMA atau SMK. Lebih lanjut ia mengakui bahwa minat melanjutkan sekolah dari SMP ke SMA tingkat Kabupaten Wonosobo baru mencapai 54 %. Atas keprihatianan ini ia mengajak agar semangat melanjutkan sekolah, serta mengharapkan untuk menunda usia perkawinan minimal setelah SMA. Karena banyak kasus yang terjadi pada usia pernikahan dini, karena belum dipersiapan dengan baik dan matang.



Lain lagi Mahasiswa UIN Yogyakarta, fajar. Walaupun ia pada hari tersebut masuk kuliah, namun demi rasa cintanya kepada adik-adik pelajar sesama warga Kecamatan Kejajar ia rela ijin untuk ikut memberikan motivasi. Kesempatan itu ia ungkapkan setiap saat bahwa ia memiliki sejarah berat untuk bisa melanjutkan sekolah sampai bangku kuliah. Mulai dari lemahnya semangat dan dorongan orang tua terutama beban biaya hidup di universitas. Namun dengan semangat yang tinggi dan atas pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, ia dapatkan kemudahan untuk melaluinya dengan dorongan cita-cita dan mimpi yang ia sandarkan. Pesan yang amat kuat ia sampaikan agar sebagai pelajar memegang teguh kejujuran dalam sikap termasuk tidak mau mencontek dalam keadaan apapun. Dan sikap inilah yang mengantarkan banyak keberhasilan hingga ia meraihnya saat ini.

Terakhir dari ujung hulu sungai serayu, Sekretaris Kecamatan Sukoharjo, Joko Widodo. Ia menyampaikan kepada para pelajar, harus mempunyai ruh pembelajaran bahwa belajar itu merupakan kewajiban dan mendapatkan pahala. Keberhasilan belajar ditentukan oleh 3 faktor eksternal yaitu  negara, orang tua dan masyarakat. Selain faktor internal yakni diri sendiri harus didorong dengan kuat untuk mencapai kemajuan. Selain itu diberikan strategi belajar dengan efektif ialah manajemen waktu dengan baik, belajar laksana mata pisau. Semakin sering diasah maka akan tajam dan bukan dengan sistem kebut semalam. 

Dan tidak kalah penting adalah kepatuhan kepada orang tua sebagai bekal langkah mendapatkan kesuksesan di jenjang berikutnya. Alhasil kesemuanya usaha hanya berharap dan pasrah kepada Allah SWT, Zat yang maha mengatur. Untuk menutup sesi tersebut ia mengajak merenung bahwa beratnya godaan dan gangguan untuk belajar sebanding dengan kemuliaan yang akan didapatkan. Darii 41 siswa kelas 9 mereka semua berjanji dan bertekad untuk melanjutkan sekolah ke SMA / MA / SMK.

Semoga berhasil dan sukses. Amin. ( Kontributor / Joko W ).