Minggu, 01 Februari 2015

Kisah di SMP 2 Lancar Wadaslintang



Wadaslintang 31/1 2015. 

Setelah menempuh jarak 49 Km dari arah Wonosobo, akhirnya sampai juga Tim di SMPN 2 Lancar Wadaslintang. Diterima dengan hangat oleh Kepala Sekolah Bapak Suryo Dwi, M.Pd serta ketua Komite Bapak Syukur. Sebelum memasuki ruang kelas untuk bertemu dengan siswa, sempat ngobrol tentang kelemahan pendidikan di Wadaslintang. Secara umum penghasilan masyarakat sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun jika harus mensekolahkan anaknya keluar Kecamatan maka beban ekonomi menjadi semakin berat. Dan inilah nampaknya sebagian sebab rendahnya APK SMP ke SMA.

Dan tibalah saatnya bertemu dengan 290 siswa kelas 9. Acara dibuka sekaligus sambutan Kepala Sekolah, diantaranya beliau menyampaikan setiap tahun ditemukan angka 5% anak didiknya mengalami DO ( drop out ) karena berbagai faktor. Penting kiranya memahamkan orang tua untuk menjaga setiap siswa agar menyelesaikan bangku belajar SMP hingga selesai 3 tahun. Beda lagi dengan penyampaian ketua Komite bapak Syukur, ia mengatakan bahwa godaan sekolah ternyata adalah nikah awal. Harus disadari oleh siswa bahwa nikah itu butuh persiapan mental maupun bekal materi. Maka sebaiknya tunda nikah awal dan tuntaskan belajar minimal hingga SMA.

Tibalah saatnya  Tim Relawan Wonosobo Sekolah yaitu Drs. JOKO WIDODO, MM. Setelah memperkenalkan diri sekilas ia memintapara siswa  berdiri menyanyikan lagu Desaku Yang Permai, dengan dirigen siswi Sekar. Materi pertamaperlunya siswa memanajemen waktu sehari semalam agar tidak berlalu dengan sia-sia. Sehingga waktu banyak dipergunakan untuk hal baik dan bermanfaat. Kemudian disinggung pula pentingnya menghormati dan patuh kepada orang tua agar menyayangi dan sepenuh hati mengawal terselesaikannya belajar kepada anaknya. Hal penting lagi adalah memposisikan siswa agar memiliki Ruh pembelajaran yaitu sebagai kewajiban, bernilai ibadah serta akan mengangkat derajad bagi orang yang menuntut ilmu.

Setelah sekian lama berlalu para siswa memperhatikan pemateri, tibalah di penghujung maksud yaitu tekad dan janji siswa. Pertama, siswa berjanji akan belajar dengan baik sehingga menjadi anak yang sholeh. Kedua, berjanji akan belajar sungguh-sungguh sehingga bisa lulus ujian. Ketiga, yang paling penting para siswa berjanji akan melanjutkan sekolah ke jenjang atasnya 100 %. Inilah sesungguhnya tujuan kegiatan motivasi para Wonosobo Sekolah.

Selesai pemateri, beberapa siswa nampak antusias menanyakan kepada pembicara. Risma menanyakan apakah ada dana lain selain BOS untuk membantu tarnsportasi dan saku, jika siswa ingin sekolah ke luar Kecamatan. Siti Karomah juga menanyakan bagaimana cara memberitahu orang tua tentang pentingnya mensekolahkan anaknya sampai jenjang atas.

Kedua pertanyaan itu dijawab, jika dana lain dari pemerintah tidak ada kecuali lewat BOS akan tetapi dengan usaha keras dapat diupayakan melalui dana Yakaumi maupun GN OTA ataupun penyandang dana beasiswa lainnya dengan persyaratan tertentu. Siti mendapatkan jawaban bahwa orang tua jangan digurui, disinggung dan dilemahkan. Mintalah dengan gaya bahasa lembut namun menggugah pikiran orang tua. Sehingga tidak terkesan dipaksa, disinggung ataupun dilecehkan. Akan tetapi orang tua dengan senangnya menuruti permintaan anak.

Acara berlangsung hingga pukul 12.00 WIB dengan tertib dan lancar. Setelah ditutup oleh Kepala Sekolah maka Pemateri meminta pamit untuk kembali ke Wonosobo. Semoga adik-adik SMP 2 Lancar dapat lulus ujian dan melanjutkan sekolah ke SMA/SMK. Semoga. (Kontributor/ Joko W).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar