Wadaslintang
31/1 2015.
Setelah menempuh jarak 49 Km dari arah Wonosobo, akhirnya sampai
juga Tim di SMPN 2 Lancar Wadaslintang. Diterima dengan hangat oleh Kepala
Sekolah Bapak Suryo Dwi, M.Pd serta ketua Komite Bapak Syukur. Sebelum memasuki
ruang kelas untuk bertemu dengan siswa, sempat ngobrol tentang kelemahan
pendidikan di Wadaslintang. Secara umum penghasilan masyarakat sekedar cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun jika harus mensekolahkan anaknya keluar
Kecamatan maka beban ekonomi menjadi semakin berat. Dan inilah nampaknya
sebagian sebab rendahnya APK SMP ke SMA.
Dan tibalah
saatnya bertemu dengan 290 siswa kelas 9. Acara dibuka sekaligus sambutan Kepala
Sekolah, diantaranya beliau menyampaikan setiap tahun ditemukan angka 5% anak
didiknya mengalami DO ( drop out ) karena berbagai faktor. Penting kiranya
memahamkan orang tua untuk menjaga setiap siswa agar menyelesaikan bangku
belajar SMP hingga selesai 3 tahun. Beda lagi dengan penyampaian ketua Komite
bapak Syukur, ia mengatakan bahwa godaan sekolah ternyata adalah nikah awal.
Harus disadari oleh siswa bahwa nikah itu butuh persiapan mental maupun bekal materi.
Maka sebaiknya tunda nikah awal dan tuntaskan belajar minimal hingga SMA.
Tibalah
saatnya Tim Relawan Wonosobo Sekolah
yaitu Drs. JOKO WIDODO, MM. Setelah memperkenalkan diri sekilas ia memintapara
siswa berdiri menyanyikan lagu Desaku
Yang Permai, dengan dirigen siswi Sekar. Materi pertamaperlunya siswa
memanajemen waktu sehari semalam agar tidak berlalu dengan sia-sia. Sehingga
waktu banyak dipergunakan untuk hal baik dan bermanfaat. Kemudian disinggung
pula pentingnya menghormati dan patuh kepada orang tua agar menyayangi dan
sepenuh hati mengawal terselesaikannya belajar kepada anaknya. Hal penting lagi
adalah memposisikan siswa agar memiliki Ruh pembelajaran yaitu sebagai
kewajiban, bernilai ibadah serta akan mengangkat derajad bagi orang yang
menuntut ilmu.
Setelah sekian
lama berlalu para siswa memperhatikan pemateri, tibalah di penghujung maksud
yaitu tekad dan janji siswa. Pertama,
siswa berjanji akan belajar dengan baik sehingga menjadi anak yang sholeh. Kedua, berjanji akan belajar
sungguh-sungguh sehingga bisa lulus ujian. Ketiga,
yang paling penting para siswa berjanji akan melanjutkan sekolah ke jenjang
atasnya 100 %. Inilah sesungguhnya tujuan kegiatan motivasi para Wonosobo
Sekolah.
Selesai
pemateri, beberapa siswa nampak antusias menanyakan kepada pembicara. Risma
menanyakan apakah ada dana lain selain BOS untuk membantu tarnsportasi dan
saku, jika siswa ingin sekolah ke luar Kecamatan. Siti Karomah juga menanyakan
bagaimana cara memberitahu orang tua tentang pentingnya mensekolahkan anaknya
sampai jenjang atas.
Kedua
pertanyaan itu dijawab, jika dana lain dari pemerintah tidak ada kecuali lewat
BOS akan tetapi dengan usaha keras dapat diupayakan melalui dana Yakaumi maupun
GN OTA ataupun penyandang dana beasiswa lainnya dengan persyaratan tertentu.
Siti mendapatkan jawaban bahwa orang tua jangan digurui, disinggung dan
dilemahkan. Mintalah dengan gaya bahasa lembut namun menggugah pikiran orang
tua. Sehingga tidak terkesan dipaksa, disinggung ataupun dilecehkan. Akan
tetapi orang tua dengan senangnya menuruti permintaan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar