Sukoharjo, 31 Januari
2015
Pagi yang cerah mengiringi perjalanan saya menuju ke daerah
pinggir sungai serayu, tepatnya di kecamatan Sukoharjo. Kecamatan baru yang terbentuk
sekitar tahun 2001 ini merupakan pemekaran dari kecamatan Leksono dan memiliki
17 desa. Disiniah saya mendapatkan tugas untuk berbagi semangat mengenai
pentingnya pendidikan. Saya bertugas di MTs Ma’arif Sukoharjo. Madrasah terletak
di pinggir jalan utama di kecamatan Sukoharjo sehingga aksesnya mudah. Walaupun
berada di dekat pusat kecamatan, namun di sini belum ada angkutan umum yang
melayani siswa pulang pergi sekolah. sebagian siswa berangkat ke sekolah dengan
cara diantar orang tuanya dan sebagian lainnya berjalan kaki sejauh 3-4 km.
Di MTs Ma’arif Sukoharjo terdapat enam kelas, dan khusus
kelas tiga, tahun ini terdapat 72 siswa. Tiap tahun angka melanjutkan sekolah
di madrasah ini bagus yaitu sekitar 80-90 persen. Setelah ditelusuri, penyebab siswa tidak
melanjutkan sekolah antara lain karena ingin melanjutkan ke pesantren saja dan
yang lainnya karena faktor ekonomi.
Sambutan pihak sekolah dalam kegiatan ini sangat luar biasa.
Pihak sekolah bahkan sampai membuat spanduk selamat datang di atas gerbang
madrasah dan juga membuatkan backdrop di aula yang digunakan untuk sharing
motivasi. Disini saya ditemani oleh Yuni Arianingsih, S.STP alumni IPDN yang
sekarang bekerja sebagai ajudan wakil bupati. Ketika acara sharing motivasi
berlangsung, antusiasme siswa sangat tinggi. Siswa menyimak dengan seksama apa
yang saya dan rekan saya sampaikan.
Di sela sharing saya berinisiatif mengajukan pertanyaan
kepada siswa “siapa yang tidak akan melanjutkan sekolah?”. Ada salah satu siswi yang mengangkat tangan, namanya
Triyaseh. Triyaseh merasa pesimis karena
kondisi ekonomi orang tuanya. Ayahnya sudah meninggal dan Ibunya di rumah
sering sakit. Siswi ini tidak tahu kalau di SMA ada beasiswa bagi siswa yang
tidak mampu. Setelah saya beri tahu mengenai adanya beasiswa seperti BOS, BSM
dan sekarang ada kartu Indonesia pintar, seketika optimisme muncul di wajah Triyaseh.
Dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat
siswa yang belum paham mengenai bantuan studi bagi siswa yang kurang mampu. Oleh
karena itu kedepan perlu sosialisasi yang lebih dari berbagai pihak mengenai
informasi beasiswa tersebut. Selain itu di daerah Sukoharjo perlu juga adanya
angkutan umum baik yang melayani antar desa maupun antar kecamatan dengan
kabupaten, sehingga akses menuju sekolahan menjadi lebih mudah.
Kedepan kegiatan sharing motivasi ini sangat perlu
dilanjutkan. Selain untuk memberi semangat kepada siswa untuk terus belajar dan
melanjutkan sekolah, kita juga dapat mengetahui secara langsung permasalahan
apa saja yang terjadi di sekolahan dan langsung memberikan saran kepada siswa
maupun pihak sekolah. Adanya sharing pengalaman hidup juga memberi gambaran
kepada siswa bahwa siapapun bisa meraih mimpi asalkan bersungguh-sungguh dalam
meraih mimpi tersebut.
*)Najmu Tsaqib Akhda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar