Minggu, 01 Februari 2015

Optimisme di Barat Daya Wonosobo



Sukoharjo, 31 Januari 2015

Pagi yang cerah mengiringi perjalanan saya menuju ke daerah pinggir sungai serayu, tepatnya di kecamatan Sukoharjo. Kecamatan baru yang terbentuk sekitar tahun 2001 ini merupakan pemekaran dari kecamatan Leksono dan memiliki 17 desa. Disiniah saya mendapatkan tugas untuk berbagi semangat mengenai pentingnya pendidikan. Saya bertugas di MTs Ma’arif Sukoharjo. Madrasah terletak di pinggir jalan utama di kecamatan Sukoharjo sehingga aksesnya mudah. Walaupun berada di dekat pusat kecamatan, namun di sini belum ada angkutan umum yang melayani siswa pulang pergi sekolah. sebagian siswa berangkat ke sekolah dengan cara diantar orang tuanya dan sebagian lainnya berjalan kaki sejauh 3-4 km.

Di MTs Ma’arif Sukoharjo terdapat enam kelas, dan khusus kelas tiga, tahun ini terdapat 72 siswa. Tiap tahun angka melanjutkan sekolah di madrasah ini bagus yaitu sekitar 80-90 persen.  Setelah ditelusuri, penyebab siswa tidak melanjutkan sekolah antara lain karena ingin melanjutkan ke pesantren saja dan yang lainnya karena faktor ekonomi.

Sambutan pihak sekolah dalam kegiatan ini sangat luar biasa. Pihak sekolah bahkan sampai membuat spanduk selamat datang di atas gerbang madrasah dan juga membuatkan backdrop di aula yang digunakan untuk sharing motivasi. Disini saya ditemani oleh Yuni Arianingsih, S.STP alumni IPDN yang sekarang bekerja sebagai ajudan wakil bupati. Ketika acara sharing motivasi berlangsung, antusiasme siswa sangat tinggi. Siswa menyimak dengan seksama apa yang saya dan rekan saya sampaikan.

Di sela sharing saya berinisiatif mengajukan pertanyaan kepada siswa “siapa yang tidak akan melanjutkan sekolah?”.  Ada salah satu siswi yang mengangkat tangan, namanya Triyaseh. Triyaseh  merasa pesimis karena kondisi ekonomi orang tuanya. Ayahnya sudah meninggal dan Ibunya di rumah sering sakit. Siswi ini tidak tahu kalau di SMA ada beasiswa bagi siswa yang tidak mampu. Setelah saya beri tahu mengenai adanya beasiswa seperti BOS, BSM dan sekarang ada kartu Indonesia pintar, seketika optimisme muncul di wajah Triyaseh.

Dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat siswa yang belum paham mengenai bantuan studi bagi siswa yang kurang mampu. Oleh karena itu kedepan perlu sosialisasi yang lebih dari berbagai pihak mengenai informasi beasiswa tersebut. Selain itu di daerah Sukoharjo perlu juga adanya angkutan umum baik yang melayani antar desa maupun antar kecamatan dengan kabupaten, sehingga akses menuju sekolahan menjadi lebih mudah.     


Kedepan kegiatan sharing motivasi ini sangat perlu dilanjutkan. Selain untuk memberi semangat kepada siswa untuk terus belajar dan melanjutkan sekolah, kita juga dapat mengetahui secara langsung permasalahan apa saja yang terjadi di sekolahan dan langsung memberikan saran kepada siswa maupun pihak sekolah. Adanya sharing pengalaman hidup juga memberi gambaran kepada siswa bahwa siapapun bisa meraih mimpi asalkan bersungguh-sungguh dalam meraih mimpi tersebut.  

*)Najmu Tsaqib Akhda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar