Selasa, 03 Februari 2015

Mimpi Besar Siswa SMP 1 Sapuran


Sapuran, Sabtu, 31 Januari 2015. Hari itu akan menjadi saksi akan mimpi-mimpi besar siswa  SMP 1 Sapuran yang ditulis pada secarik kertas mimpi masing-masing. Ya, bertepatan pada hari itu pula, kami, Tim Wonosobo Sekolah  bersilaturahmi ke SMP 1 Sapuran untuk berbagi semangat berpendidikan lebih tinggi dan semangat untuk menjadi orang yang sukses berprestasi. Pada kesempatan tersebut, 3 pemateri yang terdiri dari Drs. Tono Prihatono (Camat Sapuran), Fahmi Hidayat, S.I.P., M.P.P. (Pemkab Wonosobo, KAGAMA) dan Laeli Muntafiah (Mahasiswa S1 Farmasi UGM) bergantian berbagi pengalaman dan semangat kepada sejumlah  204 siswa kelas 9.

Kedatangan Tim Wonosobo Sekolah disambut dengan hangat oleh pihak sekolah, yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah, Drs. Wachid Asrori dan para guru. Salah satu hal yang cukup mengena bagi tim yakni sambutan pihak sekolah dengan backdrop kegiatan yang bertuliskan “Lulus Berprestasi, Lanjutkan ke Sekolah yang Lebih Tinggi”.

Menurut informasi dari Bapak Kepala Sekolah, tingkat melanjutkan pendidikan di SMP 1 Kertek cukup tinggi, yakni mencapai 88% dari jumlah siswa kelas 9. Pukul 09:30 acara dimulai dan dibuka dengan sambutan Bapak Kepala Sekolah. Pihak sekolah menyatakan harapannya bahwa semoga dengan acara ini dapat lebih menyemangati siswa dalam belajar dan melanjutkan pendidikan.

Sesi pertama dibawakan oleh Pak Camat Sapuran, Drs. Tono Prihantono yang berbagi tentang masa sekolahnya dahulu dan tentang pergaulan anak muda zaman sekarang yang semakin mengancam moralitas bangsa Indonesia. Beliau memaparkan bahwa jangan sampai siswa dikuasai oleh teknologi dan diselimuti rasa gengsi dalam pergaulan, juga jangan sampai siswa tergiur dengan kenikmatan sesaat yang mengancam masa depannya. Selain itu juga beliau menyampaikan tentang harapan terhadap siswa untuk memiliki cita-cita yang tinggi, yang mulia. Salah satu kutipan menarik dari yang disampaikan adalah “Menjadi apa kita nanti, juga ditentukan bagaimana kita sekarang”.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Pemkab Wonosobo, Pak Fahmi Hidayat, S.I.P., M.P.P. yang juga pernah mengenyam pendidikan di Negara Sakura. Tidak berbeda dengan Pak Camat, beliau juga menyampaikan tentang masa mudanya ketika di bangku sekolah. “Semua orang boleh bermimpi menjadi apapun. Segala profesi itu baik, tinggal disesuaikan saja dengan minat dan bakat masing-masing”. Ada 3 hal yang disampaikan Pak fahmi yang dianggap sebagai “mantera” sukses :
-          Language inspire action
-          Words create world
-          Images inspire reality

Beberapa hal tersebut kemudian diikuti dengan penjelasan tentang perlunya seseorang memiiki “Dream Board” yang mana berisi gambar-gambar yang mampu menggerakkan diri dalam berkarya dan bergerak menjadi lebih baik. Kemudian dilanjutkan dengan praktik siswa untuk menggambarkan dirinya dalam 10 tahun ke depan. Siswa Neindi menggambarkan dirinya akan menjadi ustadzah dan aktivis sosial di lingkungannya. Siswa Prima menggambarkan dirinya akan menjadi Analis Kimia. Ada pula yang menggambarkan dirinya akan menikah dengan keadaan yang sukses, yakni siswa Gilang.  

Sesi ketiga dibawakan oleh Laeli Muntafiah, Mahasiswa Farmasi UGM semester 6. Ia menyampaikan tentang perjalanan pendidikannya dengan prestasi-prestasi yang mengiringi. Disebutkan bahwa semua itu tidak terlepas kepercayaannya pada keajaiban mimpi yang selama ini diukir. Melalui kesempatan inilah ia mencoba menularkan kebiasaan baiknya untuk menuliskan mimpi di atas kertas dan ditempel di tempat yang menurut diri strategis. Melalui tulisan inilah akan selalu menyemangati hari-hari untuk meraih mimpi itu dan yang akan membangkitkan semangat ketika jatuh. Karena jika tidak dituangkan dalam tulisan, mimpi-mimpi itu akan hilang ditelan masa, selayaknya sifat lupa yang menempel pada manusia.

Ada sesi dimana siswa diminta untuk memejamkan mata dan merenungkan 5 hal besar yang ingin dicapai baik 1,5,10,dan sekian tahun ke depan untuk kemudian ditulis dalam secarik kertas mimpi. Kemudian kertas mimpi tersebut ditukarkan dengan teman sebelahnya untuk ditandatangani sebagai bukti saksi mimpinya. Terdapat 2 buku mimpi yang diberikan sebagai kenang-kenangan kepada 2 siswa yang berani menyampaikan mimpi-mimpi besarnya di hadapan semuanya yang kemudian diamini oleh semua orang di ruangan tersebut.

Selain itu juga ia menceritakan kisah sekolahnya yang mulanya agak pupus harapan untuk melanjutkan karena kendala ekonomi keluarga. Impiannya tercapai untuk melanjutkan pendidikan hingga sekarang di bangku kuliah, karena sebenarnya banyak fasilitas pemerintah yang dapat digunakan untuk menunjang pendidikan tanpa membebani ekonomi keluarga, asalkan aktif mencari informasi. Bidik Misi, misalnya. Dengan bantuan pendidikan oleh pemerintah untuk siswa yang tidak mampu dan berprestasi, ia mampu berkuliah di UGM tanpa biaya pendidikan, bahkan mendapat uang saku tiap bulannya. “Terimakasih, Bidik Misi”.

Selanjutnya sesi tanya jawab yang sangat antusias diikuti para siswa. Terdapat 5 pertanyaan siswa yang dicba dijawab oleh tim:
  1. Bagaimana cara meyakinkan orangtua untuk melanjutkan sekolah?
  2. Bagaimana cara mengatasi perbedaan pendapat dengan orangtua?
  3. Bagaimana mengatasi keadaan gagal dalam meraih salah satu mimpi kita? Apakah harus bersikukuh dengan mimpi kita sebelumnya, atau dengan pindah haluan ke mimpi yang lain?
  4. Bagaimana cara menghindari dampak buruk dari gaya pergaulan yang saat ini penuh dengan “gengsi”?
  5. Metode belajar seperti apa yang digunakan untuk meraih mimpi saat di bangku sekolah?


Karena keterbatasan waktu yang sudah mencapai pukul 12:00, sesi tanya jawab segera ditutup.

Secara keseluruhan, antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Melihat dari mimpi-mimpi siswa yang ditulis begitu besar, kekhawatiran tentang rendahnya tingkat kelanjutan pendidikan hilang. Kami optimis, dengan kegiatan ini akan menaikkan angka kelanjutan pendidikan SMP 1 Sapuran yang semula 88% menjadi lebih tinggi.



Dalam kegiatan ini, terdapat yel yang telah dirancang sekolah, yaitu:
“Lulus Berprestasi, SIAP!! Lanjutkan ke Sekolah yang Lebih Tinggi, YESSS!!!”
Terlihat semangat tinggi dari para siswa dan terpancar aura harapan-harapan besar siswa dalam melanjutkan pendidikan dan mengukir prestasi menuju pribadi yang sukses di masa depan. Melihat hasil kegiatan yang baik ini, perlu kiranya dilanjutkan program Wonosobo Sekolah ini ke sekolah-sekolah yang belum terjamah. Semangat menebar inspirasi! Semangat membangun bangsa!

-Laeli Muntafiah-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar