Sabtu, 14 Februari 2015

Semangat SMP 3 Negeri Leksono untuk Berani Bermimpi Besar



Disambut udara dingin pagi hari khas Wonosobo, tim #sobolah tiba di SMP N 3 Leksono pukul 08.30 WIB. Tim #sobolah SMP 3 N Leksono terdiri dari Bapak Budi Pranoto, S.Sos adalah perwakilan dari pemerintah Kecamatan Selomerto,  perwakilan KAGAMA, Ibu drg.Sutjiati yang merupakan seorang dokter gigi di puskesmas kecamatan Leksono, dan ada juga perwakilan dari Mahasiswa UGM. Antusiasme untuk acara #sobolah terlihat dari siswa siswi yang sudah menempatkan diri pada ruang tempat acara berlangsung sejak pukul 08.00, meskipun acara baru dimulai pada pukul 09.00.

Bapak Supriyadi, selaku wakil dari kepala sekolah, membuka acara Wonosobo Sekolah pagi itu dengan memberikan sambutan serta memaparkan fenomena masih tingginya siswa SMP di Wonosono yang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA/SMK.
Pada sesi pertama, diisi oleh Kunti Robi’atul Mahmudah, mahasiswi pascasarjana Matematika UGM. Dalam sesi ini, ia berbagi pengalaman dan semangat bagaimana ia dapat melanjutkan pendidikan hingga tingkat S2 dengan beasiswa. Diawali dengan mimpinya saat masih duduk di bangku SMA, bahwa suatu saat ia akan melanjutkan pendidikan ke tingkat S2 kemudian menjadi seorang Dosen/ peneliti, serta beberapa kendala seperti masalah ekonomi saat akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, hingga akhirnya dapat lulus dari jenjang sarjana dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang pascasarjana. 

Menurutnya, salah satu cara untuk mencapai kesuksesan adalah tentang bagaimana kita ‘memandang’ diri kita. Jika kita memandang diri kita sebagai orang yang cukup dengan prestasi biasa-biasa saja maka itulah diri kita. Jika kita memandang diri kita sebagai orang yang tidak memiliki kelebihan, maka itu pulalah diri kita. Akan tetapi jika kita memandang diri kita sebagai pribadi yang unik, penuh prestasi, dan memiliki mimpi-mimpi besar, maka seperti itulah diri kita. Siapa pun diri kita saat ini, itu tidak terlalu penting. Yang penting adalah siapa diri kita 1 tahun, 5 tahun, atau 10 tahun yang akan datang. Hiduplah dengan ‘mimpi’ yang besar, bangunlah dan mulai menyusun langkah-langkah. Yakinlah bahwa kita dapat meraih mimpi kita itu, meskipun saat ini terlihat mustahil. Ia berusaha menularkan keyakinan pada siswa siswi untuk tidak takut bermimpi besar. Mereka harus yakin pada mimpi itu, bahwa ia akan menjadi nyata suatu saat nanti, dengan kerja keras, doa, perencanaan yang baik, dan action.

Sesi selanjutnya diisi oleh bapak Budi Pranoto, beliau menyampaikan materi tentang manajemen waktu agar dapat mencapai kesuksesan, merubah mental agar tetap survive di era globalisasi, yaitu kita harus menghindari mental jelek seperti mental kuli, sok pegawai, guru galak, dan koruptor, dan menggantinya dengan mental pemenang yaitu tidak malas, disiplin, dan dapat survive dalam berbagai keadaan. Beliau juga memaparkan materi tentang self-management, yaitu bagaimana kita harus mengendalikan diri sendiri agar mampu melewati segala pengaruh buruk dari lingkungan dan membawa diri sampai pada kesuksesan yaitu sebagai berikut: 


  • Tentukan tujuan dan menentukan perilaku yang akan diubah. 
  • Mulailah memonitor prilaku diri anda sendiri . 
  • Merancang kontinjensi yang akan bersaing dengan kontinjensi alam. 
  • Go public dengan komitmen Anda untuk mengubah perilaku Anda. 
  • Dapatkan mitra manajemen diri. 
  • Terus mengevaliasi program manajemen anda dan mendesain ulang seperlunya. 


Selain itu, beliau juga berpesan kepada para siswa agar dapat memanfaatkan teknologi seperti internet dengan benar. Hal tersebut berdasarkan keprihatinan beliau karena banyak anak muda saat ini yang salah dalam menggunakan internet seperti membuka situs pernografi, kurang hati-hati dalam menggunakan social media sehingga banyak kasus penipuan atau penculikan remaja yang berawal dari social media. Sebelum beliau mengakhiri materi, beliau meminta beberapa siswa untuk maju ke depan dan menanyakan sekolah impian mereka setelah lulus SMP, dan apakah mereka sudah memiliki informasi yang cukup tentang sekolah tersebut, terkait tanggal, biaya, dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat masuk ke sekolah tersebut.

Pada sesi terakhir, Ibu drg. Sutjiati menyampaikan pesan agar siswa siswi harus mampu membentengi diri dari perilaku negative yang sering menjangkiti remaja saat ini. Banyak perilaku-perilaku kurang baik dari remaja yang menjadi penghalang mereka dari keberhasilan meraih cita-cita mereka. Seperti bolos sekolah, merokok, tawuran, dan lebih parah lagi sampai menjadi pecandu narkoba.  

Sebelum acara berakhir, pemateri menampilkan beberapa profil pemuda Wonosobo yang telah sukses di luar negeri, seperti Tyovan Ari Widagdo, dan Professor Agus Pulung. Tyovan merupakan pemuda asli wonosobo yang sempat mewakili Indonesia kompetisi IT di Singapura dan mendapatkan juara 1 se-Asia, pada 2013 menjadi Country Manager pada Dolphin browser sehingga menempatkan dia menjadi Country Manager termuda di dunia sehingga sempat disebut oleh majalah terkenal Jerman sebagai “anak ajaib” dari Asia. Selain itu juga ada Prof. Agus Pulung S. yang kini menjadi Professor termuda pada Jurusan Teknik Pertambangan dan Material, McGill University, USA. McGill University merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Kanada yang menduduki peringkat ke-21 dalam daftar perguruan tinggi terbaik dunia. 

Siswa-siswi sangat antusias dan kagum, bahwa ternyata pemuda Wonosobo mampu meraih prestasi yang sangat membanggakan, bukan hanya di tingkat Wonosobo atau provinsi, bahkan sampai ke tingkat internasional. Profil kedua pemuda tersebut diharapkan dapat membangkitkan semangat para siswa untuk meneladani pemuda-pemuda tersebut dalam hal kegigihan dan semangat, terus belajar, dan percaya bahwa tidak ada yang mustahil, selama kita berdoa dan bekerja keras untuk meraih mimpi kita.

Siswa-siswi bertekad untuk terus melanjutkan sekolah dan menggapai mimpi mereka suatu hari nanti. Dan acara pun diakhiri dengan kesepakatan bahwa mereka akan menuliskan mimpi-mimpi mereka pada selembar kertas dan menempelkannya pada tempat yang selalu dapat mereka lihat agar mereka selalu ingat akan mimpinya, serta menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapainya yang selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh guru Bimbingan Kounseling.

“Jadi, apakah kalian siap untuk menjadi pemuda Wonosobo yang sukses?” 
“SIAAPPP!!” jawab siswa siswi dengan penuh semangat. 

*Kunti Robi'atul Mahmudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar